Thursday, September 8, 2016

Bukti Najisnya Kencing Dan Harus Menyelesaikannya Hingga Tuntas

حديث ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: مَرَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِقَبْرَيْنِ، فَقَالَ: إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ؛ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَبْرِى مِنَ الْبَوْلِ؛ وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ، فَغَرَزَ فِي كلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ لِمَ فَعَلْتَ هذَا قَالَ: لَعَلَّهُ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا أخرجه البخاري في: 4 كتاب الوضوء: 56 باب ما جاء في غسل البول
Ibn Abbas r.a. berkata: Nabi saw. berjalan melalui dua kubur, lalu beliau bersabda: Sesungguhnya kedua orang dalam kubur sedang tersiksa, dan keduanya tidak tersiksa karena suatu dosa yang besar. Adapun yang satu maka tidak menyelesaikan (tuntas) jika kencing. Sedang yang kedua, maka biasa mengadu-adu (namimah). kemudian Nabi saw. mengambil dahan pohon yang masih basah- dan membelah dua lalu menancapkan pada tiap kubur satu potonganan itu. Sahabat bertanya: Mengapa engkau berbuat itu? Jawab beliau: “Semoga Allah meringankan keduanya selama dahan itu kering. (Bukhari, Muslim).