5. حديث
أبي هُرَيْرَةَ قال كان النبيُّ صلى الله عليه وسلم بارزًا يومًا للناسِ فأَتاه
رجلٌ فقال: ما الإيمان قال: الإيمان أن تؤمنَ بالله وملائكتِهِ وبلقائِهِ وبرسلِهِ
وتؤمَن بالبعثِ قال: ما الإسلامُ قال: الإسلامُ أن تعبدَ اللهَ ولا تشركَ به وتقيمَ
الصلاةَ وتؤدِّيَ الزكاةَ المفروضةَ وتصومَ رمضانَ قال: ما الإحسان قال: أن تعبدَ
الله كأنك تراهُ، فإِن لم تكن تراه فإِنه يراك قال: متى الساعةُ قال: ما المسئولُ
عنها بأَعْلَم مِنَ السائل، وسأُخبرُكَ عن أشراطِها؛ إِذا وَلَدَتِ الأَمَةُ
رَبَّهَا، وَإِذا تطاولَ رُعاةُ الإبِلِ البَهْمُ في البنيان، في خمسٍ لا يعلمهنَّ
إِلاَّ الله ثم تلا النبيُّ صلى الله عليه وسلم (إِنَّ الله عنده علم الساعة )
الآية: ثم أدبر فقال: رُدُّوه فلم يَرَوْا شيئاً فقال: هذا جبريل جاءَ يُعَلِّمُ
الناسَ دينَهم أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 37 باب سؤال جبريل النبي صلى الله عليه وسلم عن
الإيمان والإسلام
5.
Abu Hurairah r.a. berkata: Pada suatu
hari ketika Nabi saw. duduk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang bertanya:
Apakah iman? Jawab Nabi saw.: Iman ialah percaya pada Allah, dan Malaikat-Nya,
dan akan berhadapan kepada Allah, dan pada Nabi utusan-Nya dan percaya pada hari
bangkit dari kubur. Lalu ditanya: Apakah Islam? Jawab Nabi saw.: Islam ialah
menyembah kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan
mendirikan shalat. Lalu bertanya: Apakah Ihsan? Jawab Nabi saw.: Ihsan ialah
menyembah pada Allah seakan-akan anda melihat-Nya, maka jika tidak dapat
melihat-Nya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu. Lalu bertanya: Bilakah hari
qiyamat? Jawab Nabi saw.: Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada
yang menanya, tetapi saya memberi-takan padamu beberapa syarat (tanda-tanda)
akan tibanya hari qiyamat, yaitu jika budak sahaya telah melahirkan majikannya,
dan jika penggembala onta dan ternak lainnya telah berlomba membangun
gedung-gedung, termasuk dalam lima macam yang tidak dapat mengetahuinya kecuali
Allah, yang tersebut dalam ayat:
"Sesungguhnya hanya Allah yang
mengetahui, bilakah hari qiyamat, dan Dia pula yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang di dalam rahim ibu, dan tiada seorang pun yang mengetahui
apa yang akan terjadi esok hari, dan tidak seorang pun yangmengetahui di manakah
ia akan mati. Seyungguhnya Allah maha mengetahui
sedalam-dalamnya."Kemudian pergilah orang itu. Lalu.Nabi saw. menyuruh
sahabat: Kembalikanlah orang itu! Tetapi sahabat tidak melihat bekas orang itu.
Maka Nabi saw. bersabda: Itu Malaikat Jibril datang untuk mengajar agama kepada
manusia. (Bukhari, Muslim).
6. حديث
طَلْحَةَ بن عُبَيْد الله قال: جاءَ رجلٌ إِلى رسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم من
أهل نجْدٍ ثائرُ الرأسِ يُسْمَعُ دوِيُّ صوتِهِ ولا يُفْقَهُ ما يقول، حتى دنا
فإِذا هو يسأَل عن الإسلام؛ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خمسُ صلواتٍ في
اليومِ والليلةِ فقال: هل عليّ غيرُها قال: لا إِلاَّ أَنْ تَطَوَّعَ قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم: وصيامُ رمضانَ قال: هل عليّ غيره قال: لا إِلاَّ أَن تَطَوَّعَ
قال، وذكر له رسول الله صلى الله عليه وسلم الزكاةَ قال هل عليَّ غيرُها قال لا
إِلاَّ أَنْ تَطَوَّعَ قال فأَدبر الرجل وهو يقول: والله لا أزيد على هذا ولا
أَنْقصُ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 34 باب الزكاة من الإسلام
6.
Thalhah bin Ubaidillah r.a. berkata:
Seorang dari Najed datang kepada Nabi saw. sedang ia terurai rambutnya, lalu ia
mendekat kepada Nabi saw. dapat didengar dengung suaranya tetapi tidak dapat
ditangkap (dimengerti) apa yang ditanyakannya, tiba-tiba ia menanya tentang
Islam. Maka Rasulullah saw. bersabda: Lima kali shalat dalam sehari semalam. la
bertanya: Apakah ada kewajib-an bagiku selain itu? Jawab Nabi saw. : Tidak,
kecuali jika anda akan shalat sunnat. Lalu Nabi saw. bersabda: Dan puasa pada
bulan Ramadhan. Orang itu bertanya: Apakah ada lagi puasa yang wajib atasku
selain itu? Jawab Nabi saw.: Tidak, kecuali jika anda puasa sunnat. Laju Nabi
saw. menerangkan kewajiban zakat. Maka ia tanya: Apakah ada kewajiban selain
itu? Jawab Nabi saw.: Tidak, kecuali jika anda bersedekah sunnat. Maka pergilah
orang itu, sambil berkata: Demi Allah saya tidak akan melebihi atau mengurangi
dari itu. Maka Rasulullah saw. bersabda: Sungguh bahagia ia jika benar-benar.
(Ya'ni dalam ucapannya tidak akan mengurangi atau melebihi itu). (Bukhari,
Muslim).
7. حديث أبي أيوبَ الأَنصاريّ
رضي الله عنه أَنَّ رجلاً قال: يا رسول الله أخبرني بعمل يُدْخِلُني الجنة، فقال
القوم: مَا لَهُ مَالَه فقال رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أَرَبٌ مَّا لَهُ
فقال النبيُّ صلى الله عليه وسلم: تعبُدُ اللهَ لا تُشْرِكُ بهِ شيئًا وتُقيمُ
الصَّلاةَ وَتُؤْتِي الزكاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ ذرْها قَال كأنّه كانَ عَلى
رَاحِلَتِهِ أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 10 باب فضل صلة الرحم
7.
Abu Ayyub Al-Anshari r.a. berkata:
Seorang Badwi menghadang Nabi saw. di tengah jalan, lalu memegang kendali onta
kendaraan Nabi saw. dan bertanya: Ya Rasulullah, beritakan padaku amal yang
dapat memasukkan aku ke sorga. Maka sahabat bertanya-tanya: Mengapa, mengapa
orang itu? Jawab Nabi saw.: Ada kepentingannya. Lalu Nabi saw. menjawab:
Hendaknya anda menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya dengan suatu apa
pun, dan mendirikan shalat, dan menunaikan (mengeluarkan) zakat dan menghubungi
famili (kerabat). Kemudian Nabi saw. berkata padanya: Lepaskan kendali onta itu.
(Bukhari, Muslim).
8. حديث
أَبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ أَعْرابِيًّا أَتَى النَّبِيَّ صلى الله عليه
وسلم فَقالَ: دُلَّني عَلى عَمَلٍ إِذا عَمِلْتُهُ دَخَلْتُ الجنة قَالَ: تَعْبُدُ
اللهَ لا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقيمُ الصَّلاةَ المَكْتُوبَةَ، وَتُؤَدِّي
الزَّكَاةَ الْمفْروضَة وَتَصُومُ رَمَضانَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لاَ
أَزِيدُ عَلى هذا فَلَمّا وَلّى، قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مَنْ سَرَّهُ
أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَلْيَنْظُرْ إِلى هَذا
أخرجه
البخاري في 24 كتاب الزكاة: 1 باب وجوب الزكاة
8. Abu Hurairah r.a. berkata: Seorang Badwi
datang bertanya kepada Nabi saw.: Tunjukkan kepadaku amal bila aku kerjakan
dapat masuk sorga! Jawab Nabi saw.: Hendaknya anda menyembah Allah dan tidak
mempersekutukannya dengan sesuatu apa pun, dan mendirikan shalat yang fardhu
(wajib), dan menunaikan zakat yang fardhu, dan puasa bulan Ramadhan. Lalu Badwi
itu berkata: Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, aku tidak akan melebihi
dari itu. Maka ketika ia telah pergi, Nabi saw. bersabda kepada sahabatnya:
Siapa yang ingin melihat seorang ahli sorga, maka lihatlah orang itu. (Bukhari,
Muslim).
9. حديث ابْنِ عُمَرَ رضي
الله عنهما قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: بُنِيَ الإِسْلامُ عَلى
خَمْسٍ: شَهادَةِ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ
وَإِقامِ الصَّلاةِ وَإِيتاءَ الزَّكاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 2 باب دعاؤكم إيمانكم
9. Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Islam didi-rikan di atas lima:
- Percaya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah.
- Mendirikan shalat.
- Mengeluarkan zakat.
- Hajji ke baitullah jika kuat perjalanannya.
- Puasa bulan Ramadhan.
(Bukhari,
Muslim)
10. حديث
ابْنِ عَبّاس قَالَ إِنَّ وَفْدَ عَبْدِ الْقَيْسِ لَمّا أَتَوُا النَّبِيَّ صلى
الله عليه وسلم قَالَ: مَنِ الْقَوْمُ أَوْ مَنِ الْوَفْدُ قَالُوا: رَبِيعَةَ
قَالَ: مَرْحَبًا بِالْقَوْمِ أَوْ بِالْوَفْدِ غَيْرَ خَزايا وَلاَ نَدَامَى
فَقالُوا: يا رَسُولَ اللهِ إِنَّا لاَ نَسْتَطِيعُ أَنْ نَأْتِيَكَ إِلاَّ في
الشَّهْرِ الْحَرامِ، وَبَيْنَنَا وَبَيْنَكَ هَذا الْحَيُّ مِنْ كُفّارِ مُضَرَ،
فَمُرْنَا بِأَمْرٍ فَصْلٍ نُخْبِرْ بِهِ مَنْ وَرَاءَنا وَنَدْخُلْ بِهِ
الْجَنَّةَ وَسَأَلُوهُ عَنِ الأَشْرِبَةِ فَأَمَرَهُمْ بِأَرْبَعٍ وَنَهاهُمْ عَنْ
أَرْبَعٍ: أَمَرَهُمْ بِالإِيمانِ بِاللهِ وَحْدَهُ، قَالَ: أَتَدْرُونَ مَا
الإِيمانُ بِاللهِ وَحْدَهُ قَالُوا: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: شَهادَةُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَإِقامُ الصَّلاةِ
وَإِيتاءُ الزَّكاةِ وَصِيامُ رَمَضَانَ وَأَنْ تُعْطُوا مِنَ الْمغنَمِ الْخُمُسَ
وَنَهاهُمْ عَنْ أَرْبَعٍ: عَنِ الْحَنْتَمِ وَالدُّبَّاءِ وَالنَّقِيرِ
وَالمُزَفَّتِ وَرُبَّما قَالَ المُقَيَّرِ وَقالَ: احْفَظُوهُنَّ وَأَخْبِرُوا
بِهِنَّ مَنْ وَراءَكُمْ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 40 باب أداء الخمس من الإيمان
10.
Ibn Abbas r.a. berkata: Ketika utusan dari
Abdul-Qays datang kepada Nabi saw. ditanya: Utusan siapakah kalian? Jawab
mereka: Rabi'ah. Maka disambut oleh Nabi saw.: Selamat datang rombongan utusan
yang tidak kecewa dan tidak akan menyesal. Lalu mereka berkata: Ya Rasulullah,
kami tidak dapat datang kepadamu kecuali dalam bulan haram (Rajab, Dzukja'dah,
Dzulhijjah, Muharram), sebab di antara kami dengan kamu ada suku kafir dari
Mudhar (ya'ni yang selalu merampok di jalanan), karena itu ajarkan pada kami
ajaran yang jelas terperinci untiik kami beritakan pada orang-orang yang di
belakang kami, dan dapat memasukkan kami ke sorga, juga mereka menanyakan tentang
minuman. Maka Nabi saw. menyuruh mereka empat dan mencegah dari empat: Menyuruh
beriman kepada Allah saja. Lalu ditanya: Apakah kalian mengerti apakah iman pada
Allah saja itu? Jawab mereka: Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui. Maka
sabda Nabi saw.: Percaya bahwa tiada Tuhan kecuali Allah, dan Nabi Muhammad
utusan Allah, dan mendirikan shalat, dan mengeluarkan zakat dan puasa bulan
Ramadhan, dan memberikan seperlima dari hasil ghanimah, dan melarang mereka
membuat minuman dalam genuk, atau dibuat dalam labu, ataii melobangi batang
pohon, atau bejana yang dicat dengan tir. Kemudian Nabi saw. bersabda: Ingatilah
semua itu dan sampaikan pada orang-orang yang di belakangmu. (Bukhari,
Muslim).
Dalam riwayat Muslim ada tambahan: Bahwa Nabi saw. bersabda kepada
Al-Asyaj: Sesungguhnya anda memiliki dua sifat yang disuka oleh Allah, yaitu
kesabaran dan ketenangan.
Riwayatnya ketika utusan itu telah sampai ke kota
Madinah maka semua rombongannya segera pergi kepada Rasulullah saw. kecuali
Al-Asyaj, yang tenang-tenang berganti pakaian dan memperbaiki dirinya, baru ia
menghadap kepada Rasulullah saw. Dan ketika Rasulullah saw. tanya pada
rombongan: Apakah kamu mewakili kaummu? Jawab mereka: Ya. Tetapi Al-Asyaj
berkata: Ya Rasulullah, kami akan berbai'at mengenai diri kami, kenoudian bila
kami kembali menyampaikan ajaran-ajaranmu kepada kaum kami, maka siapa yang
menurut, termasuk pada golongan kami, dan yang tidak maka terserah. Maka Nabi
saw. memuji Al-Asyaj: Sungguh anda memiliki sifat yang disuka oleh Allah yaitu
ketenangan dan sabar.
11. حَدْيث
ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم لَمَّا بَعَثَ مُعَاذاً رضي
الله عنه عَلى الْيَمنِ قَالَ: إِنَّكَ تَقْدَمُ عَلى قَوْمِ أَهْلِ كِتَابٍ،
فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ عِبادَةُ اللهِ، فَإِذَا عَرَفُوا
اللهَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَواتٍ في
يَوْمِهِمْ وَلَيْلَتِهِمْ، فَإِذا فَعَلُوا فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللهَ فَرَضَ
عَلَيْهِمْ زَكاةً مِنْ أَمْوالِهِمْ وَتَردُّ عَلى فُقَرائِهِمْ فَإِذا أَطَاعُوا
بِها فَخُذْ مِنْهُمْ وَتَوَقَّ كَرائِم أَمْوالِ النَّاسِ أخرجه
البخاري في: 24 كتاب الزكاة: 41 باب لا تؤخذ كرائم أموال الناس في الصدقة
11.
Ibn Abbas r.a. berkata: Ketika Rasulullah
saw, mengutus Mu'adz bin Jabal r.a. ke Yaman, berpesan: Anda akan menghadapi
orang-orang ahli kitab, karena itu harus pertama yang anda ajarkan kepada mereka
tauhid dalam beribadat kepada Allah, maka bila mereka telah mengerti benar,
beritahukan pada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu
tiap sehari semalam, dan bila mereka telah mengerjakan itu, beritakan pada
mereka bahwa Allah mewajibkan mereka mengeluarkan zakat harta untuk diberikan
kepada fakir miskin mereka, maka bila mereka taat pada itu, maka anda terima
dari mereka, dan berhati-hati jangan mengambil milik kesayangan mereka.
(Bukhari, Muslim).
12. حديث
ابْنُ عَبّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم بَعَثَ مُعاذًا إِلى الْيَمَنِ
فَقالَ: اتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ فَإِنَّها لَيْسَ بَيْنَها وَبَيْنَ اللهِ
حِجابٌ أخرجه
البخاري في: 46 كتاب المظالم: 9 باب الاتقاء والحذر من دعوة المظلوم
12.
Ibn Abbas r.a. berkata: Ketika Nabi saw.
mengutus Mu'adz r.a. ke Yaman berpesan padanya: Berhati-hatilah dari do'anya
orang dianiaya, sebab antaranya dengan Allah tidak ada hijab (dinding).
(Bukhari, Muslim).
13. حديث
أَبي بَكْر وَعُمَر قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: لَمّا تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم، وَكانَ أَبُو بَكْرٍ رضي الله عنه، وَكَفَرَ مَنْ كَفَرَ مِنَ
الْعَرَب، فَقالَ عُمَرُ رضي الله عنه: كَيْفَ تُقاتِلُ النَّاسَ وَقَدْ قَالَ
رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أُمِرْتُ أَنْ أُقاتِلَ النَّاسَ حَتّى يَقُولوا
لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ، فَمَنْ قالَها فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي مَالَهُ وَنَفْسَهُ
إِلاَّ بِحَقِّهِ، وَحِسابُهُ عَلى اللهِ فَقالَ أَبُو بَكْرٍ: وَاللهِ
لأُقاتِلَنَّ مَنْ فَرَّقَ بَيْنَ الصَّلاةِ وَالزَّكاةِ، فَإِنَّ الزَّكاةَ حَقُّ
الْمالِ، وَاللهِ لَوْ مَنَعُوني عَناقًا كَانوا يُؤَدُّونَها إِلى رَسُولِ اللهِ
صلى الله عليه وسلم لَقاتَلْتُهُمْ عَلى مَنْعِها
قالَ عُمَر رضي الله عنه:
فَواللهِ ما هُوَ إِلاَّ أَنْ قَدْ شَرَحَ اللهُ صَدْرَ أَبي بَكْرٍ رضي الله عنه
فَعَرَفْتُ أَنَّهُ الْحَقُّ أخرجه
البخاري في: 24 كتاب الزكاة: 1 باب وجوب الزكاة
13. Abu Hurairah r.a. berkata:
Ketika Nabi saw. wafat,
dan Abubakar Assiddiq r.a.
terangkat sebagai khalifah, dan terjadilah orang-orang yang murtad (ya'ni
telah menolak sebagian dari kewajiban-kewajiban dalam Islam). Maka Umar r.a.
berkata kepada Abuba-kar r.a.: Bagaimana, atau dengan alasan apakah anda akan
memerangi orang-orang itu, padahal Nabi saw. telah bersabda: Aku diperin-tah
memerangi orang-orang itu sehingga mereka mengakui La ilaha illallah, maka siapa telah mengakuinya (mengucapkannya) berarti
terpelihara daripadaku harta dan jiwanya, kecuali menurut hak Islam, dan
perhitungan mereka terserah kepada Allah. Jawab Abubakar r.a.: Demi Allah aku
akan memerangi orang yang membedakan antara kewajiban shalat dengan kewajiban zakat, sebab zakat itu kewajiban harta kekayaan,
demi Allah jika mereka menolak kewa-jiban zakat meskipun sebesar anak kambing
jawa, yang biasa mereka serahkan kepada Nabi saw. pasti akan aku perangi mereka
karena menolak zakat itu. Kemudian Umar r.a. berkata: Demi Allah, benar-benar
Allah telah membuka hati Abubakar r.a. sehingga saya sadar bahwa itulah yang
benar. (Bukhari, Muslim)
14. حديث
أَبي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أُمِرْتُ أَنْ
أُقاتِلَ النَّاسَ حَتّى يَقُولُوا لا إِلهَ إِلاّ اللهُ، فَمَنْ قَالَ لا إِلهَ
إِلاّ اللهُ فَقَدْ عَصَمَ مِنّي نَفْسَهُ وَمالَهُ إِلاَّ بِحَقِّهِ، وَحِسابُهُ
عَلى اللهِ أخرجه
البخاري في: 56 كتاب الجهاد: 102 باب دعاء النبي صلى الله عليه وسلم إلى الإسلام
والنبوة
14.
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Aku diperintah memerangi orang-orang sehingga mereka mengakui La ilaha
illallah, maka siapa yang telah mengucap La ilaha illallah, maka telah
terpelihara daripadaku jiwa dan hartanya kecuali menurut kewajibannya dalam
Islam, dan perhitungan (ya'ni bila ia tidak jujur), terserah kepada Allah
ta'ala. (Bukhari, Muslim).
15. حديث
ابْنُ عُمَر أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: أُمِرْتُ أَنْ أُقاتِلَ
النَّاسَ حَتّى يَشْهَدوا أَنْ لا إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ
اللهِ، وَيُقيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكاةَ، فَإِذا فَعَلُوا ذَلِكَ
عَصَمُوا مِنّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوالَهُمْ إِلاّ بِحَقِّ الإسْلامِ، وَحِسابُهُمْ
عَلى اللهِ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 17 باب فإن تابوا وأقاموا الصلاة وآتوا الزكاة فخلوا
سبيلهم
15.
Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Saya diperintah memerangi orang-orang sehingga mengucapkan kalimat
syahadat bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan nabi Muhammad utusan Allah, dan
mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat, maka bila mereka telah mengerjakan
semua itu berarti telah terpeliha-ra daripadaku darah dan harta mereka kecuali
dengan hak kewajiban dalam Islam, dan perhitungan mereka terserah kepada Allah.
(Bukhari, Muslim).
16. حديث
المُسَيَّبِ بْنِ حَزْنٍ قَالَ: لَمّا حَضَرَتْ أَبا طَالِبٍ الْوَفاةُ جاءَهُ
رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَوَجَدَ عِنْدَهُ أَبا جَهْلِ بْنَ هِشامٍ
وَعَبْدَ اللهِ بْنَ أَبي أُمَيَّةَ بْنِ المُغِيرَة، قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم لأبي طالِبٍ يا عَمِّ قُلْ لا إِلهَ إِلاّ اللهَ كَلِمَةَ أَشْهَدُ لَكَ
بِها عِنْدَ اللهِ، فَقَالَ أَبُو جَهْلٍ وَعَبْدُ اللهِ بْنِ أَبي أُمَيَّةَ يا
أَبا طَالِبٍ أَتَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ عَبْدِ المُطَّلِب فَلَمْ يَزَل رَسُولُ
اللهِ صلى الله عليه وسلم يَعْرِضُها عَلَيْهِ، وَيَعُودَانِ بِتِلْكَ المَقالَةِ
حَتّى قَالَ أَبو طَالِبٍ، آخِرَ ما كَلَّمَهُمْ، هُوَ عَلى مِلَّة عَبْدِ
المُطَّلِبِ، وَأَبى أَنْ يَقُولَ لا إِلهَ إِلاّ الله، فَقالَ رَسُولُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم: أَمّا وَاللهِ لأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ ما لَمْ أُنْهَ عَنْكَ
فَأَنْزَلَ اللهُ تَعالى فِيهِ (مَا كانَ لِلنَّبِي) الآية أخرجه
البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 81 باب إذا قال المشرك عند الموت لا إله إلاّ
الله
16.
Almusayyab bin Hazn r.a. berkata: Ketika
Abu Thalib akan mati datanglah Nabi saw. ke rumahnya, dan mendapatkan di sana
ada Abu Jahl bin Hisyam, Abdullah bin Abi Umayyah bin Almughirah, maka Nabi saw.
berkata kepada Abu Thalib: Ya ammi katakanlah: Laa ilaha illallah, suatu kalimat
yang mana aku akan menjadi saksi untukmu di sisi Allah. Lalu Abu Jahl dan
Abdullh bin Abi Umayyah berkata: Hai Abu Thalib, apakah anda akan meninggalkan
agama Abdul Mutthalib? Kemudian Nabi saw. menawarkan kembali kepada Abu Thalib
dan kedua orang itu juga menyanggah kembali, sehingga akhirnya Abu Thalib
berkata: Bahwa dia tetap pada agama Abdul Mutthalib, dan menolak kalimat Laa
ilaha illallah. Lalu Nabi saw. bersabda: Demi Allah saya akan tetap membacakan
istighfar nntukmu selama aku tidak dilarang untuk itu. Maka kemudian Allah
menurun-kan ayat 113 surat Attaubah:
"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman untuk
memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik meskipun mereka kerabat
yang dekat, sesudah nyata bahwa mere-ka orang-orang ahli neraka jahiem.
(Attaubah 113). (Bukhari, Muslim)
17. حديث
عُبادَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ شَهِدَ أَنْ
لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَريكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقاها إِلى
مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، أَدْخَلَهُ اللهُ
الْجَنَّةَ عَلى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَل
وزاد أحد رجال السند مِنْ أَبوَابِ
الْجَنَّةِ الثمانِيَةِ أَيُها شَاءَ أخرجه
البخاري في: 60 كتاب الأنبياء: 47 باب قوله: (يا أهل الكتاب لا تغلوا في دينكم ولا
تقولوا على الله إلا الحق)
17. Ubadah bin Asshamit r.a. berkata:
Nabi saw. bersabda: Siapa yang membaca: Asy hadu an laa ilaha illallahu
wahdahu laa syarika lahu wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, wa anna Isa
abdullahi warasuluhu (wabnu amatihi) wakalimatuhu alqaa ha ila Ma-yam waruhun
minhu, waljannatu haq wannaaru haq. (Saya percaya bahwa tiada Tuhan kecuali
Allah yang Esa dan tidak bersekutu, dan bahwa Nabi Muhammad hamba Allah dan
utusan-Nya, dan bahwa Isa juga hamba Allah dan utusan-Nya (putra dari
hamba-Nya), dan kalimat Allah telah diturunkan kepada Maryam, juga Isa sebagai
ruh yang diciptakan Allah, dan sorga itu haq (benar) juga neraka hak (benar),
pasti Allah akan memasukkannya ke dalam sorga meskipun bagaimana amalnya).
(Ya'ni jika dibaca dengan penuh iman keyakin-an). (Bukhari, Muslim).
Dalam
riwayat Muslim: Allah akan memasukkannya ke sorga dari pintu mana yang ia suka,
dari pintu-pihtu sorga yang delapan itu.
18. حديث
مُعاذِ بْنِ جَبَلٍ رضي الله عنه قَالَ: بَيْنا أَنا رَدِيفُ النَّبِيِّ صلى الله
عليه وسلم، لَيْسَ بَيْني وَبَيْنَهُ إِلاّ أَخِرَةُ الرَّحْلِ، فَقالَ: يا مُعاذ
قُلْتُ: لَبَّيْكَ رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ ثُمَّ سَارَ ساعَةً ثُمَّ قَالَ: يا
مُعاذ قُلْتُ: لَبَّيْكَ رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ ثُمَّ سارَ سَاعَةً ثُمَّ
قَالَ: يا مُعاذ قُلْتُ: لَبَّيْكَ رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ قَالَ: هَلْ تَدْري
ما حَقُّ اللهِ عَلى عِبادِهِ قُلْتُ: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: حَقُّ
اللهِ عَلى عِبادِهِ أَنْ يَعْبُدوهُ وَلا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئاً ثُمَّ سَارَ
سَاعَةً ثُمَّ قَالَ: يا مُعاذُ بْنُ جَبَلٍ قُلْتُ: لَبَّيْكَ رَسُولَ اللهِ
وَسَعْدَيْكَ، فَقَالَ: هَلْ تَدْري ما حَقُّ الْعِبادِ عَلى اللهِ إِذَا فَعَلُوهُ
قُلْتُ اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: حَقُّ الْعِبادِ عَلى اللهِ أَنْ لا
يُعَذِّبَهُمْ أخرجه
البخاري في: 77 كتاب اللباس: 101 باب إرداف الرجُل خلف الرجُل
18.
Mu'adz bin Jabal r.a. berkata: Ketika saya
sedang mengikuti di belakang kendaraan Nabi saw. tiada renggang antaraku dengan
Nabi saw. kecuali belakang. kendaraan itu, tiba-tiba Nabi saw. memanggil: Ya
Mu'adz. Jawabku: Labbaika Rasulullah wasa'daik. Kemu-dian terus berjalan
sejenak, lalu memanggil: Ya Mu'adz! Jawabku: Labbaika Rasulullah wasa'daika.
Kemudian terus berjalan lalu memanggil: Ya Mu'adz! Jawabku: Labbaika Rasulullahi
wasa'daika. Lalu bersabda: Tahukah anda apakah hak Allah yang diwajibkan atas
hamba-Nya? Jawab Mu'adz: Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui. Maka sabda
Nabi saw.: Hak Allah yang diwajibkan atas hamba-Nya, supaya mereka menyembah
kepada-Nya dan tidak mempersekutukan Allah dengan suatu apa pun. Kemudian
meneruskan perjalanan, lalu bertanya: Ya Mu'adz bin Jabal. Jawabku: Labbaika
Rasulullahi wasa'daika. Lalu ditanya: Tahukah anda apakah hak hamba jika mereka
telah melaksanakan kewajiban itu? Jawab Mu'adz: Allah dan Rasulullah yang lebih
mengetahui. Maka sabda Nabi saw.: Hak hamba atas Allah bahwa Allah tidak akan
menyiksa mereka (Bukhari, Muslim).
19. حديث
مُعاذ رضي الله عنه قَالَ: كُنْتُ رِدْفَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَلى
حِمارٍ يُقالُ لَهُ عُفَيْرٌ، فَقَالَ: يَا مُعاذُ هَلْ تَدْري حَقَّ اللهِ عَلى
عِبادِهِ وَما حَقُّ الْعِبادِ عَلى اللهِ قُلْتُ اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ،
قَالَ: فَإِنَّ حَقَّ اللهِ عَلى الْعِبادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلا يُشْرِكُوا بِهِ
شَيْئًا، وَحَقَّ الْعِبادِ عَلى اللهِ أَنْ لا يُعَذِّبَ مَنْ لا يُشْرِكُ بِهِ
شَيْئًا فَقُلْتُ يا رَسُولَ اللهِ: أَفَلا أُبَشِّرُ بِهِ النَّاسَ قَالَ: لا
تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوا أخرجه
البخاري في: 56 كتاب الجهاد: 46 باب اسم الفرس والحمار
19.
Mu'adz bin Jabal r.a. berkata: Ketika aku
di belakang Ra-sulullah saw. di atas himar yang bernama Ufair, tiba-tiba Nabi
saw. bertanya: Ya Mu'adz tahukah anda apakah hak Allah yang diwajibkan „atas
hamba-Nya, dan apakah hak hamba atas Allah? Jawab Mu'adz: Allahu warasuluhu
a'lamu (Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui). Maka sabda Nabi saw.: Hak
Allah yang diwajibkan atas hamba-Nya supaya mereka menyembah Allah dan tidak
mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Dan hak hamba atas Allah, tidak.akan
menyiksa siapa yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun. Lalu
Mu'adz bertanya: Ya Rasulullah bolehkah aku sampai-kan kabar geiiibira ini pada
semua orang supaya mereka gembira? Jawab Nabi saw.: Jangan diberitakan dahulu
supaya tidak sembrono (niscaya akan teledor/sembrono). (Bukhari,
Muslim).
20. حديث أَنَسِ بْنِ مالِكٍ
أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَمُعاذٌ رَديفُهُ عَلى الرَّحْلِ، قَالَ: يا
مُعاذُ بْنَ جَبَلٍ قَالَ: لَبَّيْكَ يا رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ، قَالَ: يا
مُعاذُ قَالَ: لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ ثَلاثًا، قَالَ: ما مِنْ
أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ
صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ إِلاَّ حَرَّمَهُ اللهُ عَلى النَّارِ قَالَ: يا رَسولَ
اللهِ أَفَلا أُخْبِرُ بِهِ النَّاسَ فَيَسْتَبْشِروا قَالَ: إِذًا يَتَّكِلُوا
وَأَخْبَرَ بِها مُعاذٌ عِنْدَ مَوْتِهِ تَأَثُّما أخرجه
البخاري في: 3 كتاب العلم: 49 باب من خص بالعلم قومًا دون قوم كراهية أن لا
يفهموا
20.
Anas bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi
saw. memboncengkan Mu'adz bin Jabal di atas kendaraannya, tiba-tiba Nabi saw.
memanggil: Ya Mu'adz. Dijawab: Labbaika ya Rasulullah wasa'daika, lalu dipanggil
lagi: Ya Mu'adz. Dijawab: Labbaika ya Rasulullah wa-sa'daika, kemudian diulang
lagi: Ya Mu'adz, maka dijawab: Labbaika ya Rasulullah wasa'daika. Lalu Nabi saw.
bersabda: Tiada seorang yang bersyahadat, mempercayai bahwa tidak ada Tuhan
kecuali Allah, dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah benar-benar dari lubuk
hatinya, melainkan Allah akan mengharamkan dari api neraka. Mu'adz r.a.
bertanya: Bolehkah saya beritakan hal itu pada orang-orang supaya gembira
mereka? Jawab Nabi saw.: Jika diberitakan mereka akan sembrono. Tetapi Mu'adz
r.a. memberitakan hadits ini ketika hampir mati, karena kuatir menanggung dosa
menyembunyikan itmu dalam agama. (Bukhari, Muslim).
21. حديث
أَبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: الإِيمانُ
بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً وَالْحَياءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمانِ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 3 باب أمور الإيمان
21.
Abu Hurairah r.a berkata: Nabi saw.
bersabda: Iman itu enam puluh lebih cabangnya, dan sifat malu itu satu cabang
dari iman. (Bukhari, Muslim). Muslim meriwayatkan: Tujuh puluh lima cabang, yang
utama kalimat La ilaha illallah, dan yang terendah menghalaukan gangguan di
jalanan, dan malu itu satu cabang dari iman.
22. حديث
ابْنِ عُمَرَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَرَّ عَلى رَجُلٍ مِنَ
الأَنْصارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ في الْحَياءِ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم: دَعْهُ فَإِنَّ الْحَياءَ مِنَ الإِيمانِ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 16 باب الحياء من الإيمان
22.
Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. melihat
seorang yang menasehati saudaranya karena malu, maka Nabi saw. bersabda:
Biarkanlah ia, karena sesungguhnya malu itu daripada iman. (Bukhari,
Muslim).
23. حديث
عِمَرانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: الْحَياءُ لا
يَأتي إِلاّ بِخَيْرٍ أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 77 باب الحياء
23. Imran bin Hushain r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Malu itu tiada mendatangkan sesuatu kecuali baik. (Bukhari,
Muslim).
24. حديث
عبْد اللهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَيُّ
الإِسْلامِ خَيْرٌ قَالَ: تُطْعِمُ الطَّعامَ وَتَقْرَأُ السَّلامَ عَلى مَنْ
عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
أخرجه البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 6 باب إطعام الطعام من الإسلام
24.
Abdullah bin Amr r.a. berkata: Seorang
bertaiiya kepada Nabi saw.: Apakah yang baik dalam Islam? Jawab Nabi saw.:
Memberi makan, dan memberi salam pada orang yang anda kenal atau tidak kenal.
(Bukhari, Muslim).
25. حديث أَبي مُوسَى رضي الله
عنه قَالَ: قَالُوا يا رَسُولَ اللهِ أَيُّ الإِسْلامِ أَفْضَلُ قَالَ: مَنْ سَلِمَ
الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسانِهِ وَيَدِهِ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 5 باب أي الإسلام أفضل
25.
Abu Musa r.a. berkata: Sahabat bertanya;
Ya Rasulullah apakah yang utama dalam Islam? Jawab Nabi saw.: Siapa yang dapat
selamat semua orang Islam (muslim) dari gangguan lidah dan tangannya. (Bukhari,
Muslim).
26. حديث أَنَسٍ
عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ثَلاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ
حَلاوَةَ الإِيمانِ، أَنْ يَكُونَ اللهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمّا
سِواهُما، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لا يُحِبُّهُ إِلاّ للهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ
يَعُودَ في الْكُفْرِ كَما يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ في النَّارِ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 9 باب حلاوة
الإيمان
26.
Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Tiga sifat, siapa yang melakukannya pasti dapat merasakan manisnya iman:
- Cinta bepada Allah dan Rasulullah melebihi dari cintanya kepada lain-lainnya.
- Cinta kepada sesama manusia semata-mata karena Allah.
- Enggan (tidak suka) kembali kepada kekafiran sebagaimana enggan (tidak suka) dimasukkan ke dalam api neraka. (Bukhari, Muslim).
27. حديث
أَنَس قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتّى
أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ والِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ
أَجْمَعينَ
أخرجه البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 8 باب حب الرسول صلى الله عليه وسلم من
الإيمان
27.
Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Tiada sempurna iman seseorang sehingga ia cinta kepadaku melebihi dari anak,
ayah kandungnya dan semua manusia. (Bukhari, Muslim).
28. حديث أَنَسٍ عَنِ
النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتّى يُحِبَّ
َلأخيهِ ما يُحِبُّ لِنَفْسِهِ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 7 باب من الإيمان أن يحب لأخيه ما يحب لنفسه
28.
Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Tidak sempurna iman seorang sehingga ia suka untuk saudaranya (sesama muslim)
apa yang ia suka untuk dirinya sendiri. (Bukhari, Muslim).
29. حديث
أَبي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ كانَ
يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلا يُؤْذِ جارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلُ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 31 باب من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فلا يؤذ
جاره
29. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah
saw..bersabda: Siapa yang percaya (beriman) kepada Allah dan Hari kemudian, maka
jangan mengganggu tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, maka harus menghormat (menjamu) tamu-nya. Dan siapa yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian maka hendaknya berkata baik atau diam. (Bukhari,
Muslim).
30. حديث
أَبي شُرَيْحٍ الْعَدَوِيّ قَالَ: سَمِعَتْ أُذُنَايَ وَأَبْصَرَتْ عَيْنَايَ حِينَ
تَكَلَّمَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ جائِزَتُهُ، قَالَ: وَما جاِئِزَتُهُ يا
رَسُولَ اللهِ قالَ: يَوْمٌ وَلَيْلَةٌ، وَالضِّيافَةُ َثلاثَةُ أَيَّامٍ فَما كانَ
َوراءَ ذَلِكَ فَهُوَ صَدَقَةٌ َعلَيْهِ، وَمَنْ كانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ
الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 31 باب من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فلا يؤذ
جاره
30.
Abu Syuraih Al-Adawy r.a. berkata: Telah
mendengar kedua telingdku, juga telah melihat kedua mataku ketika Nabi saw.
bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus
menghonnat tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian
maka harus menghormat tamunya ja'izahnya. Sahabat bertanya: Apakah ja'izahnya
itu ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Ja'izahnya itu ialah hidangan jamuan pada
hari pertama (sehari semalam). Dan hidangan dhiyafah (tamu) itu hingga tiga
hari, dan selebihnya dari itu, maka dianggap sedekah. Dan siapa yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, maka harus berkata baik atau diam. (Bukhari,
Muslim).
31. حديثُ عُقْبَةَ بْنِ
عَمْرٍو أَبي مَسْعودٍ قَالَ: أَشارَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِيَدِهِ
نَحْوَ الْيَمَنِ فَقالَ: الإِيمانُ يَمانٍ هَهنا، أَلا إِنَّ الْقَسْوَةَ وَغِلَظَ
الْقُلُوبِ في الْفَدَّادِينَ عِنْدَ أُصولِ أَذْنابِ الإِبْلِ حَيْثُ يَطْلُعُ
قَرْنا الشَّيْطانِ في رَبيعَةَ وَمُضَرَ أخرجه
البخاري في: 59 كتاب بدء الخلق: 15 باب خير مال المسلم غنم يتبع بها شعف
الجبال
31.
Uqbah bin Amr (Abu Mas'uud) r.a. berkata:
Rasululiah saw. bersabda: Iman itu di sini, sambil menunjuk ke arah negeri
Yaman, sedang keras hati dan kekejaman itu ada pada hartawan ternak yang setalu
di belakang ekor onta, di tempat keluarnya tanduk syaithan di suku Rabi'ah dan
Mudhar. (Bukhari, Muslim).
32. حديث أَبي هُرَيْرَةَ رضي
الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: أَتاكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ،
أَضْعَف قُلوبًا، وَأَرَقُّ أَفْئِدَةً، الْفِقْهُ يَمانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمانِيَةٌ
أخرجه
البخاري في: 64 كتاب المغازي: 74 باب قدوم الأشعريين وأهل اليمن
32,
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Telah datang kepadamu orang-orang Yaman, mereka itu lebih jinak
hatinya dan halus perasaannya. Fiqih itu layak pada orang Yaman dan hikmat itu
juga Yamaniyah. (Bukhari, Muslim),
33. حديث
أَبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ:
رَأْسُ الْكُفْرِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ، وَالْفَخْرُ وَالْخُيَلاءُ في أَهْلِ
الْخَيْلِ وَالإِبِلِ وَالْفَدَّادينَ أَهْلِ الْوَبَرِ، وَالسَّكينَةُ في أَهْلِ
الْغَنَمِ أخرجه
البخاري في: 59 كتاب بدء الخلق: 15 باب خير مال المسلم غنم يتبع بها شعف
الجبال
33.
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Induk kekafiran itu di timur, dan sombong kebanggaan itu pada ahli
kuda dan peternak onta, sedang ketenangan itu pada peternak kambing. (Bukhari,
Muslim)
34. حديث أَبي
هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم
يَقُولُ: الْفَخْر وَالْخُيَلاءُ في الْفَدَّادينَ أَهْلِ الْوَبَرِ، وَالسَّكينَةُ
في أَهْلِ الْغَنَمِ، وَالإِيمانُ يَمانٍ، وَالْحِكْمَةُ يَمانِيَةٌ
أخرجه
البخاري في: 61 كتاب المناقب: 1 باب قول الله تعالى: (يأيها الناس إنا خلقناكم من
ذكر وأنثى وجعلناكم شعوباً وقبائل لتعارفوا)
34.
Abu Hurairah r.a. berkutu: Saya telah
mendengar Rasulullah saw. bersabda: Bangga dan sombong ada pada orang-orang
peternak onta yang bersuara besar, sedang ketenangan umumnya pada peternak
kambing. Dan iman itu layak pada orang-orang Yaman, demikian pula hikmat layak
disebut yamaniyah. (Bukhari, Muslim).
35. حديث جَريرِ
بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ بايَعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم عَلى السَّمْعِ
وَالطَّاعَةِ، فَلَقَّنَني فِيما اسْتَطَعْتُ، وَالنُّصْحِ لِكلِّ مُسْلِمٍ
أخرجه
البخاري في: 93 كتاب الأحكام: 43 باب كيف يبايع الإمام الناس
35.
Jarir bin Abdullah r.a. berkata: Aku telah
berbai'at kepada Nabi saw. untuk mendengar dan patuh taat, lalu dituntun oleh
Nabi saw. untuk menyebut kalimat: Dalam apa yang dapat aku perbuat, dan nasehat
baik terhadap tiap orang muslim. (Bukhari, Muslim).
36. حديثُ
أَبي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: لا يَزْنِي الزَّانِي
حِينَ يَزْني وَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَلا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ
مُؤْمِنٌ، وَلا يَسْرِقُ السَّارِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وزَادَ في
رِوايَةٍ وَلا يَنْتَهِبُ نُهْبَةً ذَاتَ شَرَفٍ يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ
أَبْصارَهُمْ فِيها حِينَ يَنْتَهِبُها وَهُوَ مُؤْمِنٌ أخرجه
البخاري في: 74 كتاب الأشربة: 1 باب قول الله تعالى: (إنما الخمر والميسر والأنصاب
والأزلام رجس من عمل الشيطان)
36. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Tidak akan berzina seorang pelacur di waktu berzina jika ia sedang
beriman. Dan tidak akan minum khamer, di waktu minum jika ia sedang beriman. Dan
tidak akan mencuri, di waktu mencuri jika ia sedang beriman. Di lain riwayat:
Dan tidak akan merampas rampasan yang berharga sehingga orang-orang
membelalakkan mata kepadanya, ketika merampas jika ia sedang beriman. (Bukhari,
Muslim).
37. حديث
عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: أَرْبَعٌ
مَنْ كنَّ فِيهِ كَانَ مُنافِقًا خَالِصًا، وَمَنْ كانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ
كانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفاقِ حَتّى يَدَعَهَا: إِذا اؤْتُمِنَ خَانَ،
وَإِذا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذا عاهَدَ غَدَرَ، وَإِذا خَاصَمَ فَجَرَ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 24 باب علامة المنافق
37.
Abdullah bin Amr r'.a'. berkata: Nabi saw.
bersabda: Empat sifat siapa yang melakukannya menjadi munafiq seratus persen,
dan siapa yang melakukan sebagian, berarti ada padanya sebagian dari nifaq
hingga meninggalkannya, yaitu:
- Jika diamanati (dipercaya) khiyanat;
- Jika berkata-kata dusta;
- Jika berjanji menyalahi;
- Jika bertengkar curang.
(Bukhari, Muslim).
38. حديث
أَبي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: آيَةَ الْمُنافِق
ثَلاثٌ: إِذا حَدَّثَ كَذَب، وَإِذا وَعَد أَخْلَفَ، وَإِذا اؤْتُمِنَ خَانَ
أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 24 باب علامة المنافق
38.
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Tanda seorang munafiq itu tiga:
- Jika berkata-kata dusta;
- Jika berjanji menyalahi janji;
- Jika diamanati khiyanat. (Bukhari, Muslim)
- Dalam riwayat Muslim ada tambahan: Walaupun ia sembahyang, puasa dan mengaku muslim.
39. حديثُ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: أَيُّما
رَجُلٍ قالَ َلأخيهِ يا كافِرُ فَقَدْ باءَ بِها أَحَدَهُما أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 73 باب من كفر أخاه بغير تأويل
39.
Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah
saw. bersabda: (Tiap orang yang berkata pada saudaranya hai kafir, maka pasti
akan menimpa pada salah satunya. (Bukhari, Muslim).
Ya'ni
bila yang dituduh kafir tidak kafir, maka kembali kepada yang menuduh menjadi
kafir. Jadi salah satu pasti akan terkena.
40. حديث
أَبي ذَرٍّ رضي الله عنه أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ:
لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْرِ أَبيهِ وَهُوَ يَعْلَمُهُ إِلاَّ كَفَرَ،
وَمَنِ ادَّعى قَوْمًا لَيْسَ لَهُ فِيهِمْ نَسَبٌ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ
النَّارِ أخرجه
البخاري في: 61 كتاب المناقب: 5 باب حدثنا أبو معمر
40.
Abu Dzar r.a. telah mendengar Rasulullah
saw. bersabda: Tiada seorang yang benasab kepada orang yang bukan ayahnya
padahal ia mengetahui bahwa itu bukan ayahnya, melainkan ia kafir. Dan siapa
mengakui bemasab pada suatu kaum yang tidak bernasab kepada mereka, maka
hendaklah menempatkan dirinya di dalam neraka. (Bukhari,
Muslim).
41. حديثُ
أَبي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: لا تَرْغَبُوا عَنْ
آبائِكِمْ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ أَبيهِ فَهُوَ كُفْرٌ أخرجه
البخاري في: 85 كتاب الفرائض: 29 باب من ادعى إلى غير أبيه
41.
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Janganlah kalian mengabaikan ayah kandungmu, maka siapa yang tidak
sudi bernasab pada ayah kandungnya, maka itu suatu kekufuran. (Bukhari,
Muslim).
42. حديثُ سَعْدِ بْنِ أَبي
وَقَّاصٍ وَأَبي بَكْرَةَ قَالَ سَعْدٌ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
يَقُولُ: مَنِ ادَّعى إِلى غَيْرِ أَبيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبيهِ
فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرامٌ فَذُكِرَ َلأبي بَكْرَةَ فَقَالَ: وَأَنا سَمِعَتْهُ
أُذُنايَ وَوَعاهُ قَلْبي مِنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم أخرجه
البخاري في: 85 كتاب الفرائض: 29 باب من ادعى إلى غير أبيه
42.
Sa'ad bin Abi Waqqaash r.a. berkata: Saya
telah mendengar Nabi saw. bersabda: Siapa yang mengakui nasab yang bukan ayah
kandungnya, sedang ia mengetahui, maka haram baginya masuk sorga. Hadits ini
ketika diceritakan kepada Abubakar r.a., Abubakar r.a. berkata: Saya juga telah
mendengar hadits itu dengan kedua telingaku, dan diingat oleh hatiku dari
Rasulullah saw. (Bukhari, Muslim).
43. حديثُ
عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعودٍ أَنَّ النَّبِيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: سِبَابُ
الْمُسْلِم فُسُوقٌ وَقِتالُهُ كُفْرٌ أخرجه
البخاري في: كتاب الإيمان: 36 باب خوف المؤمن من أن يحبط عمله وهو لا يشعر
43.
Abdullah bin Mas'uud r.a. berkata: Nabi
saw. bersabda: Memaki orang muslim itu fusuq, dan memeranginya berarti kufur.
(Bukhari, Muslim). Fusuq berarti menyeleweng dari kebenaran (agama), menyimpang
dari garis..Kufur berarti ingkar.
44. حديثُ
جَريرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ لَهُ في حَجَّةِ الْوَداعِ:
اسْتَنْصِتِ النَّاسَ، فَقالَ: لا تَرْجِعُوا بَعْدي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ
رِقابَ بَعْضٍ أخرجه
البخاري في: 3 كتاب العلم: 43 باب الإنصات للعلماء
44.
Jarir r.a. berkata: Ketika hajjatul wadaa'
Nabi saw. menyuruhnya supaya memanggil orang-orang untuk mendengarkan khutbah
Nabi saw. Lalu Nabi saw. bersabda: Janganlah kalian kembali sepeninggalku
menjadi kafir karena setengah kamu memenggal leher setengahnya. (Bukhari,
Muslim).
45. حديثُ ابْنِ عُمَرَ عَنِ
النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: وَيْلَكُمْ أَوْ وَيْحَكُمْ، لا تَرْجِعُوا
بَعْدي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقابَ بَعْضٍ أخرجه
البخاري في: 78 كتاب الأدب: 95 باب ما جاء في قول الرجل ويلك
45.
Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Awaslah/celakalah kalian, jangan sampai kembali menjadi kafir sepeninggalku,
yaitu yang satu memenggal leher yang lain. (Bukhari, Muslim). Ya'ni karena
berebutan dunia, kekayaan dan kedudukan.
46. حديث
زَيْدِ بْنِ خالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ: صَلّى لَنا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه
وسلم صَلاةَ الصُّبْحِ بالحُدَيْبِيَةِ عَلى إِثْرِ سَماءٍ كانَتْ مِنَ
اللَّيْلَةِ، فَلَمّا انْصَرَفَ أَقْبَلَ عَلى النَّاسِ فَقالَ: هَلْ تَدْرُونَ
مَاذا قَالَ رَبُّكُمْ قَالوا اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ: أَصْبَحَ مِنْ
عِبادي مُؤْمِنٌ بِيَ وَكافِرٌ، فَأَمّا مَنْ قَالَ مُطِرْنا بِفَضْلِ اللهِ
وَرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِيَ وَكافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمّا مَنْ قَالَ
مُطِرْنا بِنَوْءِ كَذا وَكَذا فَذَلِكَ كافِرٌ بِيَ وَمُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
أخرجه
البخاري في: 10 كتاب الأذان: 156 باب يستقبل الإمام الناس إذا سلّم
46.
Zald bin Khalid Aljuhani r.a. berkata: Ketika kami bersama Nabi saw. di
Hudaibiyah, shalat subuh berjama'ah dengan kami, yang mana pada malamnya telah
turun hujan, maka sesudah shalat Nabi saw. langsung menghadap kami dan bersabda:
Tahukah kamu apakah yang difirmankan Tuhanmu? Jawab kami: Allahu warasuluhu
a'lam (Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui). Maka sabda Nabi saw.: Allah
berfirman: Di waktu pagi hambaKu ada yang mu'min (percaya) kepada-Ku dan ada
yang kafir. Adapun yang berkata: Hujan ini dengan karunia dan rahmat Allah, maka
ia percaya kepada-Ku dan kafir terhadap bintang, adapun orang yang berkata:
Hujan ini karena bintang ini dan bintang itu, maka itu kafir kepada-Ku dan
percaya kepada bintang. (Bukhari, Muslim).
47. حديث
أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: آيَةُ الإيمانِ حُبُّ
الأَنْصارِ، وَآيَةُ النِّفاقِ بُغْضُ الأَنْصارِ أخرجه
البخاري في: كتاب الإيمان: 10 باب علامة الإيمان حب الأنصار
47.
Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Tanda adanya iman itu clnta pada sahabat anshar, dan tanda nifaq (munafiq) itu
membenci pada sahabat anshar. (Bukhari, Muslim).
48. حديث
الْبَراء قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: الأَنْصارُ لا يُحِبُّهُمْ
إِلاَّ مُؤْمِنٌ، وَلا يُبْغِضُهُمْ إِلاّ مُنافِقٌ، فَمَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ
اللهُ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللهُ أخرجه
البخاري في: 63 كتاب مناقب الأنصار: 4 باب حب الأنصار
48.
Albaraa' r.a. berkata: Nabi saw. bersabda
tentang sahabat Anshar, tidak cinta pada mereka kecuali orang mu'min, dan tidak
membenci mereka kecuali orang munafiq, maka siapa yang cinta kepada mereka
(Al-anshar) dicinta oleh Allah dan siapa yang membenci mereka, Allah benci
kepadanya. (Bukhari, Muslim).
49. حديث
أَبي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: خَرَجَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم في
أَضْحًى أَوْ فِطْرٍ إِلى المُصَلَّى فَمَرَّ عَلى النِّساءِ فَقَالَ: يا مَعْشَرَ
النِّساءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنّي أُريتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ فَقُلْنَ:
وَبِمَ يا رَسُولَ اللهِ قَالَ: تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشيرَ، ما
رَأَيْتُ مِنْ ناقِصاتٍ عَقْلٍ وَدينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحازِمِ مِنْ
إِحْداكُنَّ قُلْنِ: وَما نُقْصانُ دِينِنا وَعَقْلِنا يا رَسُولَ اللهِ قَالَ:
أَلَيْسَ شَهادَةُ الْمَرْأَةِ مِثْلَ نِصْفِ شَهادَةِ الرَّجُلِ قُلْنِ: بَلَى،
قَالَ: فَذَلِكَ مِنْ نُقْصانِ عَقْلِها، أَلَيْسَ إِذا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ
وَلَمْ تَصُمْ قُلْنَ: بَلى، قَالَ: فَذَلِكَ مِنْ نُقْصانِ دِينِها أخرجه
البخاري في: كتاب الحيض: 6 باب ترك الحائض الصوم
49.
Abu Said Alkhudri r.a. berkata: Rasulullah
saw. keluar ke mushalla untuk shalat idul fitri atau adbha, maka ia berjalan ke
bagian wanita dan bersabda: Wahai kaum wanita bersedekahlah kalian, sebab aku
melihat kalian bagian terbanyak dalam neraka. Mereka bertanya: Mengapakah ya
Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Karena banyak mencomel (mengomel) dan melupakan
kebaikan suami, tidak pernah aku melihat orang yang kurang akal dan agama, dapat menawan hati lelaki yang pandai selain
kamu. Mereka bertanya: Apakah kekurangan agama dan akal kami ya Rasulullah?
Sabda Nabi saw.: Tidakkah persaksian wanita separuh dari persaksian laki-laki?
Jawab mereka: Benar. Sabda Nabi saw.: Itu tanda kekurangan akal-nya. Tidakkah di
waktu haidh seorang wanita tidak shalat dan puasa? Jawab mereka: Benar. Maka
sabda Nabi saw.; Itu dari kekurangan agamanya. (Bukhari,
Muslim).
50. حديث
أَبي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم سُئِلَ: أَيُّ الْعَمَلِ
أَفْضَلُ فَقَالَ: إِيمانٌ بِاللهِ وَرَسُولِهِ قِيلَ: ثُمَّ ماذا قَالَ: الْجِهادُ
في سَبيلِ اللهِ قِيلَ: ثُمَّ ماذا قَالَ: حَجٌّ مَبْرورٌ أخرجه
البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 18 باب من قال إن الإيمان هو العمل
50.
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
ditanya: Apakah amal yang utama? Jawab Nabi saw.: Iman kepada Allah dan
Rasulul-lah. Lalu ditanya: Kemudian apakah? Jawabnya: Jihad berjuang
fisabilillah (untuk menegakkan agama Allah). Ditanya: Kemudian apakah? Jawab
Nabi saw.: Hajji yang mabrur (diliputi amal kebaikan). (Bukhari,
Muslim).