حديث
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: مَرَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِقَبْرَيْنِ، فَقَالَ:
إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ؛ أَمَّا أَحَدُهُمَا
فَكَانَ لاَ يَسْتَبْرِى مِنَ الْبَوْلِ؛ وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي
بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ، فَغَرَزَ
فِي كلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ لِمَ فَعَلْتَ هذَا قَالَ:
لَعَلَّهُ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا أخرجه البخاري في: 4 كتاب الوضوء:
56 باب ما جاء في غسل البول
Ibn
Abbas r.a. berkata: Nabi saw. berjalan melalui dua kubur, lalu beliau bersabda:
Sesungguhnya
kedua orang dalam kubur sedang tersiksa, dan keduanya tidak tersiksa
karena
suatu dosa yang besar. Adapun yang satu maka tidak menyelesaikan (tuntas) jika
kencing. Sedang yang kedua, maka biasa mengadu-adu (namimah). kemudian Nabi saw.
mengambil dahan pohon yang masih basah- dan membelah dua lalu menancapkan pada
tiap kubur satu potonganan itu. Sahabat bertanya: Mengapa engkau berbuat itu?
Jawab beliau: “Semoga Allah meringankan keduanya selama dahan itu kering.
(Bukhari, Muslim).